![]() |
Rembug Nasonal Guru TIK 2014 |
Semenjak
kurikulum 2013 disahkan, nasib guru-guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) menjadi tak menentu. Alasannya sudah jelas, guru-guru TIK tidak akan
mengajar komputer lagi di sekolah-sekolah karena mata pelajaran TIK ditiadakan.
Persoalan inipun tentu menjadi perhatian program studi (Prodi) Ilmu Komputer
dan Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang
berada di bawah naungan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FPMIPA) UPI.
Usai
mengikuti acara Rembug Nasional Guru TIK dengan tema “Reposisi TIK dan Guru TIK
di Sekolah dalam Penguatan Implementasi Kurikulum 2013” di Gedung FPMIPA UPI,
Kamis (23/1/14), Pembantu Dekan II FPMIPA UPI Wawan Setiawan, yang sekaligus
menjadi koordinator kegiatan tersebut mengatakan, akibat ditiadakannya mata
pelajaran TIK di sekolah membuat para guru TIK kebingungan. “Mereka mau
melakukan apa setelah mata pelajaran TIK ditiadakan, kemungkinan mereka hanya
akan ditempatkan di laboratorium komputer,” ujar Wawan Setiawan.
Rembug
Nasional Guru TIK ini menghadirkan Ketua AGMP TIK PGRI Jawa Barat Firman
Oktora, Ketua MGMP TIK Kota Bandung Wuryanto, Konsultan Peningkatan Mutu SMP
Didi Teguh Chandra, dan Sekjen Dewan TIK Nasional dan APTIKOM Zaenal Hasibuan.
Mereka memaparkan persoalan TIK dalam kurikulum 2013 sesuai dengan posisinya
masing-masing untuk mencari solusi bagi nasib guru-guru TIK kedepannya.
Meski
menghadapi persoalan tersebut, kata Wawan Setiawan, posisi guru TIK harus tetap
diperjuangkan. Ia berharap, dengan perjuangan yang akan dilakukan oleh para
guru TIK, mata pelajaran tersebut bisa masuk pada perubahan kurikulum
selanjutnya. “Mungkin nanti namanya bukan TIK, yang penting masih berkaitan
dengan ilmu komputer,” tuturnya.
Dari
rembug tersebut, menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya mereka
sepakat bahwa Information technology (IT) merupakan tulang punggung pengelolaan
pendidikan dan pengajaran. “Peran IT menjadi bagian dari lingkungan pendidikan
dan pembelajaran,” ujar Wawan Setiawan.
Rembug
itu juga menghasilkan tiga rekomendasi. Pertama, meningkatkan
dinamika
perkembangan TIK. Kedua, menjadi leader dalam layanan TIK di sekolah. Ketiga,
melakukan kajian akademik TIK untuk masuk dalam kurikulum. Melalui rembug itu
juga, para guru TIK sepakat untuk membentuk Asosiasi Guru TIK Nasional.
“Melalui asosiasi ini, aspirasi para guru TIK bisa tertampung,” tegas Wawan
Setiawan.(Rdn)sumber: http://fpmipa.upi.edu/berita/Guru-TIK-Bentuk-Asosiasi-Guru-TIK-Nasional-di-FPMIPA-UPI/0000159.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar