Total Tayangan Halaman

Senin, 03 Maret 2014

SEMPURNAKANLAH DARIPADA DIHAPUS



Oleh :  Santi Hartini, S.T.
Guru TIK SMPN 5 Majalengka 

Dunia pendidikan adalah suatu pondasi dimana akan tumbuhnya pribadi yang pintar dalam keilmuan dan keimanan, taktis, strategis, sukses, bisa menempatkan diri dan dapat mengamalkan ilmu untuk segala situasi dan lapisan usia. Karena pondasi yang baik akan membuat bangunan diatasnya menjadi kokoh.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja (Wikipedia). Berkaitan dengan hal tersebut betapa pentingnya kurikulum sebagai tuntunan dan pondasi bagi pendidik dan siswa untuk menapaki jenjang pendidikannya, ditambah lagi kaitannya dengan kebutuhan lapangan kerja. Ada pernyataan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang disesuaikan dengan kemajuan zaman, salah satunya teknologi dengan tanpa melupakan adat istiadat yang mendasar dan sopan santun.
Di Indonesia perkembangan teknologi tak kalah pesatnya, dengan banyaknya bermunculan berbagai macam alat komunikasi dan elektronika, tentunya disertai dengan dampak yang dibawanya. Disitulah peran seorang pendidik untuk menuntun mereka mencari solusi menghadapi dampak negatif yang terjadi, menjadi sumber informasi untuk sederet istilah asing didunia teknologi yang bermunculan, sangat tepat rasanya dengan munculnya mata pelajaran TIK pada tahun 2004 untuk menjangkau para siswa menghadapi perkembangan teknologi yang ada. Sangat patut untuk dikembangkan mata pelajaran tersebut bukan malah ditiadakan seperti dengan tidak terstrukturnya kurikulum 2013, berikut saya cantumkan beberapa point dimana mata pelajaran TIK ini pantas diperhitungkan dan dipertahankan :
1.  Lingkungan pergaulan dan cara bersosialisasi, banyak istilah asing yang muncul yang sebetulnya wajib mereka (siswa) pahami, disaat mereka ditanya apa artinya mereka tidak dapat menjelaskan padahal sering mereka ucapkan. kebanyakan istilah tersebut dalam bahasa asing, sebagai contoh masih banyak yang tidak mengetahui apa itu image, upgrade, approve dan masih banyak lagi. Karena perkembangan teknologi ini berkaitan erat dengan berbagai bidang termasuk budaya, seni dan sosial. Sehingga tidak ada rasa minder pada saat siswa yang sekolahnya di pelosok berbaur dan berbicara dengan siswa yang di perkotaan dimana fasilitas mereka serba lengkap, hal ini penting terutama untuk sekolah yang jauh dari keramaian kota agar tidak tertinggal, dan dapat bersosialisasi pada taraf yang sama,
2.  Penggunaan alat teknologi (software/hardware), ada pernyataan bahwa dihapuskannya TIK karena anak kecil saja sudah bisa computer, jadi tidak usah ada mapel TIK; Perlu dibahas lebih lanjut pernyataan sudah bisa itu yang seperti apa batasannya, apakah hanya bermain game, menggambar, foto editing, pemograman, pembuatan surat resmi, bermain facebook, Geschool.net, atau yang lainnya, karena begitu TIK masuk ke suatu lembaga pendidikan maka disitu akan dididik mulai dari dasar, istilah, tata cara penggunaan, pemahaman dan penerapan yang tepat di segala bidang terkait dengan lapangan pekerjaan, sampai dengan legalitas produk software atau hardware yang seharusnya. Sebagai contoh di tingkat SMP sekolah tempat saya mengajar di daerah pegunungan yang jauh dari perkotaan, dimana mayoritas pekerjaan orang tuanya sebagai petani atau buruh lepas, sehingga hanya 30% siswanya yang melanjutkan ke jenjang SMA/SMK dengan alasan faktor ekonomi, sementara sisanya menginginkan untuk bisa bekerja, maka saya sesuaikan materi di bidang TIK agar mereka yang ingin bekerja dapat mendapatkan keterampilan komputer yang cukup untuk tingkatannya, sehingga sekalipun mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan berbagai alasan, mereka tetap siap dan mampu bersaing.
3.  Antusiasme siswa, tak bisa dipungkiri bahwa siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi di mapel TIK ini. Pengalaman saya pribadi selaku Guru TIK SMP, pada mapel TIK siswa senang menyampaikan berbagai informasi teknologi yang mereka dapat dari televisi ataupun dari media lainya, apalagi pada saat praktik mereka sangat bersemangat walaupun fasilitas yang ada di sekolah Kami sangat minim, dengan mengenal berbagai istilah yang sangat berkaitan dengan mapel bahasa inggris sehingga membantu mereka dalam belajar bahasa inggris juga. Karena TIK merupakan salah satu mata pelajaran yang memang secara langsung diterapkan dalam kegiatan sehari-hari secara nyata.
4. Kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas, dalam hal ini adalah pendidik (guru) sebagai jajaran depan suksesnya pendidikan. Terkait dengan kurikulum 2013 yang katanya berbasis TIK dan dihapuskannya TIK karena diintegrasikan dengan semua mapel, pertanyaan nya hanya satu, apakah para guru siap?! Dengan kondisi guru yang terdiri dari berbagai lapisan usia dimana kemampuannya berbeda dalam hal teknologi, dengan fasilitas (hardware dan software) yang harus dikuasai tiap guru sesuai bidangnya agar kata terintegrasi tersebut menjadi nyata. Jangan sampai ada pernyataan “Apapun kurikulumnya, seberapa sering pelatihannya, pada praktiknya cara mengajar guru tetaplah sama”.
Paparan diatas semoga dapat membantu yang berwenang bidang pendidikan untuk mengkaji ulang mengenai penghapusan mapel TIK, yang juga berdampak kepada profesi guru TIK yang merasa tersisih karena belum ada solusi yg jelas untuk posisi dikurikulum 2013. Seharusnya sebelum diterbitkannya suatu keputusan wajib dipikirkan dampak dan solusinya terlebih dahulu, karena Kami para Guru TIK hanya menginginkan tetap bisa mengajar tatap muka di kelas seperti biasanya, menyampaikan materi dan berbagi pengetahuan teknologi yang berkembang, karena kami senang mendengar celoteh dari para siswa tentang apa yang mereka ketahui terutama di dunia teknologi, yang berceloteh tidak hanya siswa yang notabene pintar dalam hal akademik, tapi juga seisi siswa dikelas, dan saya melakukan survey mata pelajaran favorit kepada siswa kelas 7, 8 dan 9 dan pelajaran TIK berada di 3 besar mapel terfavorit.



Di negara tetangga Singapora misalnya pengunaan ICT demikian diutamakan hingga mencanangkan tahun 2015 yang akan datang semua aktivitas komunikasi dapat dipusatkan melalui kemajuan teknologi (computer), seperti jasa transportasi darat, pembelajaran diluar kelas dapat tersambungkan dengan guru kelasnya sampai layanan jasa lainnya, dapat diperdiksikan bila mata pelajaran TIK terhapus dari kurikulum pada tiap satuan pendidikan( dari SD hingga SLTA) dan dilebur ke semua pelajaran yang belum tentu guru kelas atau guru mata pelajaran mampu menggabungkan ke tiap kompetensi dasar mengalami hambatan, hal ini menjadi indikasi kemunduran kurikulum.

Seyogyanya memperbaiki kekurangan dibidang pendidikan  tidak harus melakukan penghapusan, melengkapi dan mengembangkannya agar menjadi lebih sempurna lagi.

2 komentar:

  1. Ehmm..ada baladku disini. Siips dech.. TIK harus tetap eksis di Kurukulum Pendidikan Indonesia.

    BalasHapus