Guru TIK SMPN 5 Majalengka
Dunia
pendidikan adalah suatu pondasi dimana akan tumbuhnya pribadi yang pintar dalam
keilmuan dan keimanan, taktis, strategis, sukses, bisa menempatkan diri dan dapat mengamalkan ilmu untuk segala
situasi dan lapisan usia. Karena pondasi yang baik akan membuat bangunan diatasnya
menjadi kokoh.
Kurikulum
adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja (Wikipedia). Berkaitan dengan hal tersebut
betapa pentingnya kurikulum sebagai tuntunan dan pondasi bagi pendidik dan siswa
untuk menapaki jenjang pendidikannya, ditambah lagi kaitannya dengan kebutuhan
lapangan kerja. Ada pernyataan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan
yang disesuaikan dengan kemajuan zaman, salah satunya teknologi dengan tanpa
melupakan adat istiadat yang mendasar dan sopan santun.
Di
Indonesia perkembangan teknologi tak kalah pesatnya, dengan banyaknya
bermunculan berbagai macam alat komunikasi dan elektronika, tentunya disertai
dengan dampak yang dibawanya. Disitulah
peran seorang pendidik untuk menuntun mereka mencari solusi menghadapi dampak
negatif yang terjadi, menjadi sumber informasi untuk sederet istilah asing
didunia teknologi yang bermunculan, sangat tepat rasanya dengan munculnya mata
pelajaran TIK pada tahun 2004 untuk menjangkau para siswa menghadapi
perkembangan teknologi yang ada. Sangat patut untuk dikembangkan mata pelajaran
tersebut bukan malah ditiadakan seperti dengan tidak terstrukturnya kurikulum
2013, berikut saya cantumkan beberapa point dimana mata pelajaran TIK ini
pantas diperhitungkan dan dipertahankan :
1. Lingkungan
pergaulan dan cara bersosialisasi, banyak istilah asing yang muncul yang
sebetulnya wajib mereka (siswa) pahami, disaat mereka ditanya apa artinya
mereka tidak dapat menjelaskan padahal sering mereka ucapkan. kebanyakan
istilah tersebut dalam bahasa asing, sebagai contoh masih banyak yang tidak
mengetahui apa itu image, upgrade, approve dan masih banyak lagi. Karena
perkembangan teknologi ini berkaitan erat dengan berbagai bidang termasuk
budaya, seni dan sosial. Sehingga tidak ada rasa minder pada saat siswa yang
sekolahnya di pelosok berbaur dan berbicara dengan siswa yang di perkotaan
dimana fasilitas mereka serba lengkap, hal ini penting terutama untuk sekolah
yang jauh dari keramaian kota agar tidak tertinggal, dan dapat bersosialisasi
pada taraf yang sama,
2. Penggunaan
alat teknologi (software/hardware), ada pernyataan bahwa dihapuskannya TIK
karena anak kecil saja sudah bisa computer, jadi tidak usah ada mapel TIK; Perlu
dibahas lebih lanjut pernyataan sudah bisa itu yang seperti apa batasannya,
apakah hanya bermain game, menggambar, foto editing, pemograman, pembuatan
surat resmi, bermain facebook, Geschool.net, atau yang lainnya, karena begitu TIK
masuk ke suatu lembaga pendidikan maka disitu akan dididik mulai dari dasar,
istilah, tata cara penggunaan, pemahaman dan penerapan yang tepat di segala
bidang terkait dengan lapangan pekerjaan, sampai dengan legalitas produk
software atau hardware yang seharusnya. Sebagai contoh di tingkat SMP sekolah
tempat saya mengajar di daerah pegunungan yang jauh dari perkotaan, dimana
mayoritas pekerjaan orang tuanya sebagai petani atau buruh lepas, sehingga
hanya 30% siswanya yang melanjutkan ke jenjang SMA/SMK dengan alasan faktor
ekonomi, sementara sisanya menginginkan untuk bisa bekerja, maka saya sesuaikan
materi di bidang TIK agar mereka yang ingin bekerja dapat mendapatkan
keterampilan komputer yang cukup untuk tingkatannya, sehingga sekalipun mereka
tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan berbagai
alasan, mereka tetap siap dan mampu bersaing.
3. Antusiasme siswa,
tak bisa dipungkiri bahwa siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi di
mapel TIK ini. Pengalaman saya pribadi selaku Guru TIK SMP, pada mapel TIK
siswa senang menyampaikan berbagai informasi teknologi yang mereka dapat dari
televisi ataupun dari media lainya, apalagi pada saat praktik mereka sangat
bersemangat walaupun fasilitas yang ada di sekolah Kami sangat minim, dengan
mengenal berbagai istilah yang sangat berkaitan dengan mapel bahasa inggris
sehingga membantu mereka dalam belajar bahasa inggris juga. Karena TIK
merupakan salah satu mata pelajaran yang memang secara langsung diterapkan
dalam kegiatan sehari-hari secara nyata.
4. Kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas, dalam hal ini
adalah pendidik (guru) sebagai jajaran depan suksesnya pendidikan. Terkait
dengan kurikulum 2013 yang katanya berbasis TIK dan dihapuskannya TIK karena diintegrasikan
dengan semua mapel, pertanyaan nya hanya satu, apakah para guru siap?! Dengan
kondisi guru yang terdiri dari berbagai lapisan usia dimana kemampuannya
berbeda dalam hal teknologi, dengan fasilitas (hardware dan software) yang
harus dikuasai tiap guru sesuai bidangnya agar kata terintegrasi tersebut
menjadi nyata. Jangan sampai ada pernyataan “Apapun kurikulumnya, seberapa sering pelatihannya, pada praktiknya
cara mengajar guru tetaplah sama”.
Paparan
diatas semoga dapat membantu yang berwenang bidang pendidikan untuk mengkaji
ulang mengenai penghapusan mapel TIK, yang juga berdampak kepada profesi guru TIK
yang merasa tersisih karena belum ada solusi yg jelas untuk posisi dikurikulum
2013. Seharusnya sebelum diterbitkannya suatu keputusan wajib dipikirkan dampak
dan solusinya terlebih dahulu, karena Kami para Guru TIK hanya menginginkan
tetap bisa mengajar tatap muka di kelas seperti biasanya, menyampaikan materi
dan berbagi pengetahuan teknologi yang berkembang, karena kami senang mendengar
celoteh dari para siswa tentang apa yang mereka ketahui terutama di dunia
teknologi, yang berceloteh tidak hanya siswa yang notabene pintar dalam hal
akademik, tapi juga seisi siswa dikelas, dan saya melakukan survey mata
pelajaran favorit kepada siswa kelas 7, 8 dan 9 dan pelajaran TIK berada di 3
besar mapel terfavorit.
Di
negara tetangga Singapora misalnya pengunaan ICT demikian diutamakan hingga
mencanangkan tahun 2015 yang akan datang semua aktivitas komunikasi dapat
dipusatkan melalui kemajuan teknologi (computer), seperti jasa transportasi
darat, pembelajaran diluar kelas dapat tersambungkan dengan guru kelasnya
sampai layanan jasa lainnya, dapat diperdiksikan bila mata pelajaran TIK
terhapus dari kurikulum pada tiap satuan pendidikan( dari SD hingga SLTA) dan
dilebur ke semua pelajaran yang belum tentu guru kelas atau guru mata pelajaran
mampu menggabungkan ke tiap kompetensi dasar mengalami hambatan, hal ini
menjadi indikasi kemunduran kurikulum.
semoga membawa dampak positif
BalasHapusEhmm..ada baladku disini. Siips dech.. TIK harus tetap eksis di Kurukulum Pendidikan Indonesia.
BalasHapus